Jumat, 26 November 2010

pendapatn

Siklus Pendapatan

Penjualan dan Penagihan Kas

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan- penjualan tersebut.
Tujuan utama siklus pendapatan yaitu menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan

1.Penerimaan pesanan dari para pelanggan

 mengambil pesanan pelanggan
 Persetujuan kredit
 Memeriksa ketersediaan persediaan
 Menjawab permintaan pelanggan

2.Pengiriman barang

 Ambil dan pak pesanan
 Kirim pesanan
 Penagihan dan piutang usaha
 Penagihan
 Pemeliharaan data piutang usaha
 Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan




3.Penagihan kas


Pengendalian : Tujuan, Ancaman, Prosedur

Didalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan berikut ini bisa dicapai :

1. Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
2. Semua transaksi yang dicatat valid (benar2 terjadi)
3. Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
4. Semua transaksi dicatat dengan akurat
5. Asetdijaga dari kehilangan ataupun pencurian
6. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif

Ancaman dan pengendalian dalam siklus pendapatan




Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan dan Model Data

SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data kegiatan bisnis agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan

1. Data Operasional

Data operasional dibutuhkan untuk mengawasi kinerja dan untuk melakukan tugas-tugas rutin berikut ini :


 Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan
 Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau tidak
 Menentukan ketersediaan persediaan
 Memilih metode untuk mengirim barang




2. Informasi Sekarang dan Masa Lalu

Informasi yang lampau dan yang saat ini diperlukan agar menajemen dapat membuat keputusan strategis berikut ini :


 Menentukan harga produk dan jasa
 Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi
 Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan
 Menentukan kebutuhan pinjaman jangka pendek
 Merencanakan kampanye pemasaran yang baru


3.Penilaian Kinerja

SIA juga harus menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja proses yang penting berikut ini :


 Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
 Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan
 Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang
 Tingkat dan tren kepuasan pelanggan
 Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
 Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan
 Volume penjualan dalam dolar dan jumlah pelanggan
 Keefektifan iklan dan promosi
 Kinerja staf penjualan
 Pengeluaran piutang ragu-ragu dan kebijakan kredit

Rabu, 10 November 2010

Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer

PENDAHULUAN
Manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan untuk membuat suatu strategi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan juga untuk membuat suatu rencana bagi perusahaan dimasa yang akan datang, informasi Financial Repor juga merupakan informasi bagi pihak ekstern/luar perusahaan (pemegang saham, investor dan lain-lain). Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dapat memberikan masukan mengenai baik buruknya suatu Sistem Informasi Akuntansi, mulai dari inpudata, proses dan outputnya. Di mana suatu informasi mempunyai karakteristik sebagai berikut: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan merupakan rangkuman. Dengan dukungan Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dapat memberikan masukan terhadap suatu perusahaan dengan daya saji informasi Financial Report yang sesuai dengan karakteristik tadi dan dapat mengetahui kemungkinan adanya salah saji informasi contoh gambar proses audit akuntansi :


Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya.
dimana Pengertian Audit itu sendri yaitu : Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi. Ditinjau dari segi kelompok pelaksana audit dan derajat independensi,
ada dua jenis sifat audit:

1. independen atau external auditing,

Aaudit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik, yang tentu lebih independendibandingkan dengan pihak internal organisasi

2. internal auditing, yaitu audit yang dilakukan oleh akuntan internal

Pertamina atau BUMN lainnya yang diaudit oleh satuan pengawasan intern, atau bahkan oleh BPKP. Sebenarnya konsep dan prinsip auditing baik di lingkungan manual dan lingkungan sistem informasi yang berbasis komputer tidak berubah, yang berubah adalah metode dan tekniknya saja, Beberapa teknik dan metode tersebut berbeda karena antara lain disebabkan:
• Otomatisasi, yaitu seluruh proses di dalam pemrosesan data elektronik mulai dari input hingga output cenderung secara otomatis, bentuk penggunaan dan jumlah kertas cenderung minimal, bahkan seringkali tidak ada (paperless office) sehingga untuk penelusuran dokumen (tracing) audit berkurang dibandingkan sistem manual yang banyak menggunakan dokumen dan kertas.
• Keterkaitan aktivitas yang berhubungan dengan catatan-catatan yang kurang terjaga.
• Dengan sistem online mengakibatkan output seringkali tidak tercetak.
• “Audit Arround Computer” yang mengabaikan sistem komputer tetapi yang dilihat atau yang diuji adalah Input dan Output.
• ”Audit Through Computer” menggunakan bantuan komputer (atau software) untuk mengaudit.
Untuk itu seringkali dalam proses pengembangan sebuah sisem informasi akuntansi berbasis komputer melibatkan akuntan. Jika akuntan terlibat dalam desain sistem PDE sebuah organisasi maka akan memudahkan pengendalian dan penelusuran audit ketika klien tersebut meminta untuk pekerjaan audit. Ada 2 keuntungan jika seorang akuntan terlibat dalam disain sistem informasi dalam lingkungan pemrosesan data elektronik, yaitu pertama, meminimalisasi biaya modifikasi sistem setelah implementasi dan kedua, mengurangi pengujian selama proses audit
Tahapan Proses Audit
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor yang akan melakukan proses audit di lingkungan PDE mempunyai 4 tahapan audit sebagai berikut:
1. Perencanaan Audit (Audit Planning).
Tujuan perencanaan audit adalah untuk menentukan why, how, when dan by whom sebuah audit akan dilaksanakan. Aktivitas perencanaan audit meliputi:
• Penetapan ruang lingkup dan tujuan audit
• Pengorganisasian tim audit
• Pemahaman mengenai operasi bisnis klien
• Kaji ulang hasil audit sebelumnya (jika ada)
• Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi resiko audit
• Penetapan resiko dalam lingkungan audit, misalkan bahwa inherent risk, control risk dan detection risk dalam sebuah on-line processing, networks, dan teknologi maju database lainnya akan lebih besar daripada sebuah sistem akuntansi manual.


2. Penyiapan program audit (Prepare audit program)
Mengumpulkan bukti audit (Collection of Audit Evidence) yang meliputi:
• Mengobservasi aktivitas operasional di lingkungan PDE
• Mengkaji ulang sistem dokumentasi PDE
• Mendiskusikan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan petugas berwenang.
• Pengujian keberadaan dan kondisi fisik aktiva.
• Konfirmasi melalui pihak ketiga
• Menilai kembali dan re-performance prosedur sistem PDE.
• Vouching ke dokumen sumber
• Analytical review dan metodesampling
3. Evaluasi bukti (Evaluation of Audit Evidence).}
Auditor menggunakan bukti untuk memperoleh keyakinan yang memadai (reasonable assurance), jika inherent risk dan control risk sangat tinggi, maka harus mendapatkan reasonable assurance yang lebih besar. Aktivitas evaluasi bukti yang diperoleh meliputi:
• Menilai (assess) kualitas pengendalian internal PDE
• Menilai reliabilitas informasi PDE
• Menilai kinerja operasional PDE
• Mempertimbangkan kembali kebutuhan adanya bukti tambahan.
• Mempertimbangkan faktor resiko
• Mempertimbangkan tingkat materialitas
• Bagaimana perolehan bukti audit.
4. Mengkomunikasikan hasil audit
Auditor menyiapkan beberapa laporan temuan dan mungkin merekomendasikan beberapa usulan yang terkait dengan pemeriksaan dengan di dukung oleh bukti dan dalam kertas kerjanya. Setelah direkomendasikan juga harus dipantau apakah rekomendasinya itu ditindaklanjuti.
Software Komputer
• Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor.
• CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
• Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya.
• Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program input data.
• Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan satu atau lebih program audit.
• Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan.
Fungsi Umum Software Audit Komputer
• Pemformatan ulang
• Manipulasi file
• Perhitungan
• Pemilihan data
• Analisis data
• Pemrosesan file
• Statistik
• Pembuatan laporan
Audit Operasional Atas Suatu SIA
Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan.
• Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem.
• Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi.
• Tujuan audit operasional mencakup faktor-faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
• Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini : Meninjau kebijakan dokumentasi operasional, Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil operasional
Prosedur pengumpulan bukti, cont.
• Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan operasional
• Memeriksa rencana dan laporan keuangan serta operasional
• Menguji akurasi informasi operasional
• Menguji pengendalian